Jumat, 24 April 2009

Siapakah Karun, Kok Hartanya Banyak?

HARTA Karun? Siapakah dia, kok hartanya banyak?

Karun (Qarun) adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah, yang banyak memenuhi lemari simpanan. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang, lelaki kuat dan kekar pun, masih belum terangkat.

Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman, dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil. Dalam memandang dan menggunakan harta kekayaannya, Qarun mabuk dan terlena. Semua hartanya membuat dia buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat, kebaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, dia justru menolak seraya mengatakan.

"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku," katanya.

Berlakulah sunnatullah atasnya dan murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka, Allah membenamkan harta dan rumahnya ke dalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil. Tidak seorang pun dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak bermanfaat harta kekayaan dan perbendaharannya.

Tatkala Bani Israil melihat bencana yang menimpa Qarun dan hartanya, bertambahlah keimanan orang-orang yang beriman dan sabar. Adapun mereka yang telah tertipu dan pernah berangan-angan seperti Qarun, akhirnya mengetahui hakikat yang sebenarnya dan terbukalah tabir, lalu mereka memuji Allah karena tidak mengalami nasib seperti Qarun.

Ternyata Karun adalah orang yang kaya-raya tetapi ia tidak mensyukuri apa yang telah dia dapat. Karena terlalu banyaknya harta si Karun yang dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah, maka ketika seseorang menggali tanah dan menemukan sebongkah emas dalam peti maka orang tersebut berkata, "Saya menemukan harta karun", padahal belum tentu juga harta yang ditemukannya merupakan harta si Karun. Hmm....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar